Rendam air hangat dengan suhu 37-39
o
C pada kaki merupakan tehnik yang menyebabkan soparifik’s
effect (rasa kantuk) dan dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tidur. Gangguan tidur bukanlah hal yang
mudah untuk diatasi. Hal ini selain mengganggu kualitas hidup lansia juga berdampak pada kematian. Kualitas
tidur yang normal bagi orang tua atau lansia (berusia lebih dari 60 tahun) adalah 6 jam per hari. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh rendam air hangat pada kaki terhadap kuantitas tidur pada lansia yang
mengalami gangguan tidur di Panti Wredha Santo Yoseph Kediri.
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah pra eksperimen dengan pendekatan One-Group pre test
post test. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia di Panti Wredha Santo Yoseph Kediri yang mengalami
gangguan tidur. Dengan menggunakan tehnik Purposive Sampling diperoleh 22 responden yang memenuhi
kriteria inklusi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah rendam air hangat pada kaki sedangkan variable
terikatnya dalah kualitas tidur. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui lembar observasi kuantitas tidur
lansia. Data tersebut kemudian dites dengan menggunakan Wilcoxson Statistic Test dengan level signifikansi α
= 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur pada lansia adalah 4,88 jam per hari sebelum
diberikan perlakuan rendam air hangat pada kaki. Setelah diberikan perlakuan rendam air hangat pada kaki,
kualitas tidur lansia menjadi 6,20 jam per hari. Jika ditilik lebih rinci, kualitas tidur lansia di Panti Wredha
Santo Yoseph Kediri meningkat 1,32 jam per hari setelah mendapat perlakuan rendam air hangat pada kaki.
Dapat disimpulkan, bahwa terdapat pengaruh yang siknifikan dari rendam air hangat pada kaki terhadap
kuantitas tidur pada lansia yang mengalami gangguan tidur di Panti Wredha Santo Yoseph Kediri

0 komentar to PENGARUH RENDAM AIR HANGAT PADA KAKI TERHADAP KUANTITAS TIDUR PADA LANSIA YANG MENGALAMIGANGGUAN TIDUR DI PANTI WREDHA SANTO YOSEPH KEDIRI

Posting Komentar